Izinkan Aku Mengkhitbah Mu dengan Keislaman Ku" SATU -Dia Bukan Biasa- ku ukir nama itu penuh Tanya dalam jiwa nan gelisah, tak tau apa yang sedang menyerang dalam dada. Sesak begitu terasa mengiringi derai hembusan nafas yang menyelimuti jiwa yang gamang. Ada butir-butir air mata yang menggelayut, seakan jatuh, tapi enggan. Gelisah, gelisah dan gelisah mengiringi tiap tapak kaki. "Kapan kan berakhir?" tanyaku pada awan yang gelap, pada bulan yang mendung, pada dedaunan yang rimba...tak satu pun nan ingin menjawab tanyaku. Ku langkahkan kaki ini diatas rerumputan nan hijau, ku pandangi rumput itu, mereka tertunduk sedih memandangku. Seakan mereka juga memahami galaunya jiwa ini. Ku terhenti dari langkah-langkah kecilku saat ku tatap bintang nanjauh disana Duhai bintang nan jauh disana, tahukah kau akan isi hati ini yang sebenarnya? Jiwa ini yang sebenarnya? jiwa dahulu yang tenang, jiwa dahulu yang damai, kini telah terusik oleh yang namanya cinta.
5 parts