Story cover for More Than This by dbumble_bee
More Than This
  • WpView
    Reads 6,848
  • WpVote
    Votes 392
  • WpPart
    Parts 17
  • WpView
    Reads 6,848
  • WpVote
    Votes 392
  • WpPart
    Parts 17
Complete, First published Sep 17, 2015
Aku merasakan jatuh cinta karena dia. Aku merasakan sakit hati juga karena dia. dia pergi meninggalkan ku dengan ketidakpastiannya. Aku mencoba terus menghubungi-nya hingga akhirnya keadaan mengharuskan aku untuk melupakannya. menerima seseorang yang belum aku kenal dan anehnya aku menyukai orang itu. orang yang menganggap diriku sebagai penghancur di kehidupannya. kami menikah, hanya saja pernikahan itu hanya sebuah status yang ia sama sekali tidak menganggapnya. dia membenciku, sangat amat membenciku. Hingga akhirnya.... 


Hi ini cerita ku kedua yang aku share disini. ini kelanjutan dari Penyesalan. Semoga kalian suka. Thank You
All Rights Reserved
Sign up to add More Than This to your library and receive updates
or
#74alone
Content Guidelines
You may also like
UTOPIS || Anthony Ginting  by elen_rue
45 parts Complete
Memintamu untuk mencintaiku, mungkin hanya khayalan ku saja. Kenyataan kau tak akan pernah menerima hadirku Sama halnya dengan gemerlap bintang Sama pula dengan semburat warna pelangi Segala ciptaan yang indah Mungkin hanya diciptakan untuk ku pandang Dan bukan ku miliki Bagaimana rasanya jika kalian menikah dengan orang yang kalian idolakan ? Bagaimana rasanya tiap kau terbangun di pagi hari, kau akan dihadapkan dengan mata indah milik suamimu yang sejak dulu kau kagumi ? Pasti menyenangkan, kau bahkan nyaris tak pernah memimpikannya apalagi mengharapkan jadi Nyata. Percayalah kehidupan bahagia itu hanya utopis atau biasa kalian katakan sebagai khayalan. Pria yang selalu ku dambakan menjadi pendampingku yang akan gantikan ayah untuk menjagaku, nyatanya justru menghancurkan semua mimpiku perihal pernikahan. Setiap hari ku kini seolah menjadi tabungan derita dan air mata. Dia tak pernah mencintaiku, dia tak pernah mengharapkan aku, bahkan dia dengan tega membiarkan calon buah hatinya yang nyaris saja mati. Penderitaan itu kian bertambah dengan hadirnya seorang pria yang mengaku sebagai sahabat baik suamiku, dia baik, dia sangat baik. Tapi kehadirannya Justru menambah luka yang parah bagiku. Dia suamiku Anthony Ginting menuduhku dengan tuduhan yang bahkan tak pernah aku lakukan. Mampukah aku menjalani semua ini kedepannya ? Sanggupkah aku bertahan dengan pernikahan tanpa bahagia ini ? Apapun itu biarkan sang waktu yang menjawab
You're Here, But Not For Me by MyMiela
8 parts Ongoing
Katanya, tatapan bisa bohong. Tapi kenapa setiap kali mataku dan matanya bertemu, jantungku selalu membocorkan semuanya? Aku yang diam-diam menyimpan perasaan, dan dia... entah menyembunyikannya, atau memang belum menyadarinya. Kadang aku berharap dia gak lihat. Tapi kadang juga kecewa waktu dia beneran gak lihat. Lucu ya? Dan aku? Aku tetap di sini. Setiap kali aku melihatnya, aku hanya bisa menatap dari kejauhan, menyembunyikan perasaan yang tak pernah terucap. Aku takut, jika aku mengungkapkannya, semuanya akan berubah. Jadi, aku memilih diam, menikmati setiap momen kecil yang bisa aku curi bersamanya. Aku sering bertanya-tanya, apakah dia pernah merasakan hal yang sama? Namun, aku terlalu takut untuk mencari tahu jawabannya. Karena jika ternyata tidak, aku harus siap menerima kenyataan yang menyakitkan. Aku tahu, ini bukan cinta yang sehat. Tapi bagaimana aku bisa berhenti mencintainya, jika setiap detik aku hanya memikirkannya? Aku mencoba untuk menjauh, untuk melupakan perasaan ini. Namun, semakin aku mencoba, semakin aku terjebak dalam perasaan yang sama. Seolah-olah hatiku menolak untuk melepaskan. Aku membayangkan bagaimana rasanya jika dia tahu perasaanku. Apakah dia akan menjauh, atau justru mendekat? Namun, semua itu hanya ada dalam pikiranku. Aku menulis tentangnya, tentang perasaanku yang tak pernah sampai. Menulis menjadi pelarianku, satu-satunya cara untuk menyalurkan perasaan ini. Karena aku tahu, aku tak akan pernah bisa mengatakannya langsung padanya. Aku hanya bisa diam dan menahan semuanya sendiri. Tapi mungkin, inilah caraku mencintai. Dalam diam, tanpa harapan, tapi penuh ketulusan. Aku tahu, mencintai dalam diam adalah pilihan yang menyakitkan. Tapi aku juga tahu, ini adalah satu-satunya cara agar aku tetap bisa berada di dekatnya. Meskipun hanya sebagai teman, aku sudah cukup bahagia. Karena setidaknya, aku masih bisa melihat senyumnya setiap hari.
You may also like
Slide 1 of 8
Dear Future (new version) cover
Undecided [COMPLETE] cover
SELEPAS KAU PERGI cover
BYE, MANTAN! (TAMAT) cover
cinta yang tulus? cover
Still You (END) cover
UTOPIS || Anthony Ginting  cover
You're Here, But Not For Me cover

Dear Future (new version)

4 parts Complete

Mungkin sebagian sudah pernah baca cerita ini dengan nama tokoh lain. Ini bukan aku menjiplak karya orang, tapi ini memang karyaku yang hanya aku revisi aku rombak dan aku ubah nama tokohnya supaya bisa dibaca semua orang. Jadi jangan beranggapan kalau aku plagiat karya orang ya. Kamu bersamaku, jiwamu di dekatku. Tapi kenapa aku tidak tahu semua tentangmu. Aku pikir setelah jauh mengenalmu kamu sudah bisa terbuka kepadaku. Ternyata tidak, seakan banyak rahasia yang kamu sembunyikan. Lalu apakah aku memang memiliki tempat spesial di hatimu atau hanya pengisi kekosongan sementara. Di mana kamu akan pergi jika memang sudah mendapat yang lebih baik dariku? Dan aku hanya sebatas pengganti dia yang ada di masa lalumu? Tak bisakah aku menjadi masa depanmu? Di mana hanya ada kamu dan aku, kita berdua. -Iqbaal Pradipta Seandainya aku bertemu denganmu sebelum aku bersamanya mungkin keadaannya tidak serunyam ini. Tapi aku tidak menyesal karena bagaimanapun juga masa lalu itu memang harus ada. Bukannya aku tak mau jujur, hanya saja aku tidak bisa jika kamu menginginkan hanya ada kita berdua karena aku sudah harus bertanggung jawab pada malaikat-malaikat kecilku. Aku hanya takut jika yang lalu akan terulang lagi dan menyisakan aku yang terpuruk lagi. Selamat datang di masa depanku, yang banyak berisi tentang teka-teki yang mungkin sulit untuk kamu pahami. -Anastasya Lee