Siang itu sungguh sangat terik. Tak ada awan yang menaungi ketiga santri yang tengah menjalani hukuman ‘jemur’ di tengah lapangan basket. Hukuman yang mereka dapati setelah kabur pada suatu malam ke sebuah bioskop di kota dekat pesantrennya. Ya, santri juga manusia, ingin merasakan kebebasan meski hanya sebentar saja. Ingin menikmati malam nan indah di tengah hingar bingar kota. Tetapi inilah konsekuensi yang harus mereka terima. Bukan hanya mereka, tetapi siapa pun yang mencoba keluar dari pesantren tanpa sepengetahuan kakak pengurus bagian keamanan maka seperti itulah hukumannya, dijemur di tengah lapangan, rambut di gunduli, dan digantungi kata-kata yang memalukan. Dan ketiga santri itu mau tak mau harus menerima dengan ikhlas segala hukuman itu. “Man, lihat Ustad Andi bawa gunting. Pasti kita mau dibotakin!” Ujar Edy sedikit ketakutan. “Baru dibotak. Itu sudah biasa!”Timpal Juna. “Sudah kelas lima, masak masih takut dibotak, Her?!” Kata Cipto enteng saja
3 parts