Dan aku adalah Olivia Jasmine Horan. Adik dan anak terkecil di keluarga Horan. -Niall dan Greg, mereka adalah kakakku-. Sebenarnya aku bukanlah adik kandung dari mereka berdua. Ayah dan ibuku meninggal beberapa tahun yang lalu, kemudian keluarga Horan mengangkatku menjadi anak mereka, dengan alasan karena mereka sangat menginginkan anak perempuan, juga karena mereka telah mengenal keluargaku dengan sangat baik.
"Niall lepaskan aku” ucapku berteriak sambil tertawa ketika Niall mendekapku dan menggelitiku. “Minta maaf kepadaku” ucapnya yang tanpa henti tetap menggelitkku. “Aku tak bersalah .. haa .. haa .. haa. Niall ini sangat geli. Come on lepaskan aku brother” ucapku mencoba lepas dari Niall. Tapi dia tak mau mendengarkanku, dia tetap saja melakukannya.
“Awww” tubuhku jatuh di atas kasur, dan Niall berada diatasku. Kami bertatapan dengan napas yang masih sulit diatur. Mata birunya benar-benar menarik, tak heran jika semua wanita akan luluh ketika melihatnya. Hidungnya yang mancung dan ramping membuat wajahnya terlihat lebih tampan. Lalu bibirnya yang kecil dan tipis seperti terus menggoda kepada siapa saja yang melihatnya. Beberapa detik aku mengamatinya, dan dia juga melakukan hal yang sama .
Aku selalu diliputi kecemasan dalam diriku, aku takut jika suatu saat aku merasa jatuh citna kepada Niall. Sikap lembut dan perhatiannya membuatku sangat nyaman. Terkadang aku sampai bingung dengan perasaanku sendiri, tapi aku selalu berusaha menahannya. Jangan sampai aku mencintai Niall. Tidak .. tidak .. jangan sampai
Bukankah kita pernah tahu kepada siapa kita akan jatuh cinta ? kepada siapa hati ini memilih ? Liv, harus memilih demi hidupnya, demi nama baik demi kebahagiaan.