Bayu pun berpuput lembut membelai rambut, matahari pun ceria memancar terang di langit biru. Ramahnya alam, tak seramah manusia yang kutemui. Di jalan-jalan, di lorong-lorong (ramai menghisap gam dan mencucuk jarum) dan tempat-tempat tersembunyi ialah sarang ketakutan. Rumahku tidak agam, kendaraku cuma kaki. Aku pelancong wisata yang terpinggir, dengan menyandang beg berisi dua pasang baju, sepasang seluar dan sebutir harapan yang tersisa (berdoa agar ia tak sia-sia).