Aku membenci hujan. Setiap butir airnya yang jatuh, selalu membuat apa yang telah aku rencanakan dengan baik, hancur dengan mudah. Dia datang tanpa izin. Pergipun dengan sesukanya. Tanpa pernah mau melihat sudah berapa banyak hati yang kecewa karenanya. Tapi itu dulu.... Sebelum aku tau, jika hujan meninggalkan pelangi yang indah untuk setiap hati yang sudah dikecewakannya. Sama seperti hadirmu di hidupku Bagas. === Tasya mengasingkan diri dan ingin mengubur dalam-dalam kenangan pahit di Jakarta. Di kota yang baru, ia bertemu dengan lelaki pembawa bunga mawar yang langsung menarik perhatiannya. Laki-laki yang ternyata ditakdirkan untuk membantunya bangkit dan menumbuhkan rasa percaya lagi pada dunia. Gadis cantik itu tersenyum bahagia di bawah rinai hujan di lapangan sekolah untuk pertama kalinya, bersama dengan laki laki yang selalu bisa membuatnya menjadi sosok perempuan yang berani. Tatapan hangat lelaki itu seakan menyelimuti tubuhnya, memusnahkan rasa dingin yang harusnya sudah membelenggu. Tanpa mereka sadari, ada hati yang ikut menangis bersamaan dengan turunya hujan kali ini. Nila, perempuan itu mencurahkan rasa sakit yang sudah dia pendam di hati, dengan mata berlinang kesedihan. Dia terus menatap senyuman dua insan itu di bawah derasnya hujan, Begitu banyak pikiran yang menggangu Nila akhir akhir ini, nilai sekolah, universitas yang harus dipilih, dan melihat kekasihnya tak lagi menikmati hujan bersamanya malah justru dengan sahabatnya. Dan hatinya hanya bisa berbisik.... Aku berharap pelangi berpihak padaku.