Sekedar curhatan-curhatan ringan dipadukan dengan sedikit kalimat-kalimat tak wajar. Hasil dari sebuah jalan Takdir tuhan yang ingin kutulis dalam rangkaian kata. Mungkin dapat di ringkas sebagai hasil ke-Alay-an belaka, hahaha...haha...ha...h--oke gak lucu.
Tolong anggap saja semua yang ada disini hanyalah sebuah cerita fiksi hasil imajinasi ku yang teramat liar dan kurang kerjaan (Tolong kalau ada temen RL yang baca pas ada tugas jangan tanya soal tugas, itu menyakitkan, sekian).
Jika kalian tanya ini soal apa, jawabannya singkat, ini semacam buku harian konyol gue. Gue merasa apa yang udah gue rasain selama ini itu perlu gue ceritain, tapi kalau gue ceritain secara personal, pasti ceritanya bakal beda-beda, meski intinya sama. Alasan lainnya adalah, karena selama ini gue cerita nya itu di FB, yang otomatis ganggu orang lain dengan ketenaran gue ini *dibakar massa*. Nah, daripada ganggu orang lain dengan pesona gue itu, gue pilih post di wattpad sebagai cerita aja.
Cerita yang gue post ini gue pilihin yang menarik-menarik aja, gue gak yakin pendapat kalian soal ini, karena secara pribadi, gue nulis ini itu cuma buat ngehilangin beban. Gak ada niatan lain. Kalau kalian suka ya baguslah, dan kalau gak suka yaudah, lagian gue gak bisa maksa juga.
Tanpa basa-basi lagi, silahkan nikmati cerita Hidup gue yang indah dan menggemaskan.
[CHAPTER MASIH LENGKAP, EXTRA CHAPTER TERSEDIA DI KARYAKARSA]
Sembari menunggu jadwal wisuda, Sabrina memutuskan menerima tawaran bekerja sementara di Event Planner startup milik seniornya di kampus.
Tentu saja, dia nggak berharap banyak.
Berurusan tiap hari dengan Bang Zane yang menyebalkan itu, siapa juga yang betah?
Sayangnya ... pandemi berkata lain.
Jika rencananya paling lama hanya bekerja selama tiga bulan, sekarang dia bukan saja harus mengulur-ulur durasi menjadi bawahan sang bos kampret, tapi juga jadi salah satu teman karantinanya ... entah sampai kapan.
PS. For better experience, baca WRONGFUL ENCOUNTER dulu