Story cover for Undelivered Thoughts by sabrinarzky_
Undelivered Thoughts
  • WpView
    Reads 885
  • WpVote
    Votes 323
  • WpPart
    Parts 8
  • WpView
    Reads 885
  • WpVote
    Votes 323
  • WpPart
    Parts 8
Ongoing, First published Oct 18, 2015
Menghidupkan suara hati yang seringkali tak tersentuh, karena terlalu dalam. Perasaan menyimpan sejuta emosi dengan tingkatnya masing-masing. Hanya saja kita jarang mengerti.

Patahan-patahan hati yang berubah menjadi sekumpulan kata, yang tak tersampaikan.

'cause love will ruin your heart.
Tears writer00's
All Rights Reserved
Sign up to add Undelivered Thoughts to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You're Here, But Not For Me by MyMiela
8 parts Ongoing
Katanya, tatapan bisa bohong. Tapi kenapa setiap kali mataku dan matanya bertemu, jantungku selalu membocorkan semuanya? Aku yang diam-diam menyimpan perasaan, dan dia... entah menyembunyikannya, atau memang belum menyadarinya. Kadang aku berharap dia gak lihat. Tapi kadang juga kecewa waktu dia beneran gak lihat. Lucu ya? Dan aku? Aku tetap di sini. Setiap kali aku melihatnya, aku hanya bisa menatap dari kejauhan, menyembunyikan perasaan yang tak pernah terucap. Aku takut, jika aku mengungkapkannya, semuanya akan berubah. Jadi, aku memilih diam, menikmati setiap momen kecil yang bisa aku curi bersamanya. Aku sering bertanya-tanya, apakah dia pernah merasakan hal yang sama? Namun, aku terlalu takut untuk mencari tahu jawabannya. Karena jika ternyata tidak, aku harus siap menerima kenyataan yang menyakitkan. Aku tahu, ini bukan cinta yang sehat. Tapi bagaimana aku bisa berhenti mencintainya, jika setiap detik aku hanya memikirkannya? Aku mencoba untuk menjauh, untuk melupakan perasaan ini. Namun, semakin aku mencoba, semakin aku terjebak dalam perasaan yang sama. Seolah-olah hatiku menolak untuk melepaskan. Aku membayangkan bagaimana rasanya jika dia tahu perasaanku. Apakah dia akan menjauh, atau justru mendekat? Namun, semua itu hanya ada dalam pikiranku. Aku menulis tentangnya, tentang perasaanku yang tak pernah sampai. Menulis menjadi pelarianku, satu-satunya cara untuk menyalurkan perasaan ini. Karena aku tahu, aku tak akan pernah bisa mengatakannya langsung padanya. Aku hanya bisa diam dan menahan semuanya sendiri. Tapi mungkin, inilah caraku mencintai. Dalam diam, tanpa harapan, tapi penuh ketulusan. Aku tahu, mencintai dalam diam adalah pilihan yang menyakitkan. Tapi aku juga tahu, ini adalah satu-satunya cara agar aku tetap bisa berada di dekatnya. Meskipun hanya sebagai teman, aku sudah cukup bahagia. Karena setidaknya, aku masih bisa melihat senyumnya setiap hari.
You may also like
Slide 1 of 9
Rindu Dalam Diam cover
Aku, Kamu, Kita cover
You're Here, But Not For Me cover
Senja Dan Jingga cover
World cover
Antara dosa dan Cinta Pertama cover
Erlangga cover
Secret Admirer (Completed) / [Septian David Maulana] cover
Rasa Tanpa Kata cover

Rindu Dalam Diam

10 parts Ongoing

Ada rindu yang tak pernah benar-benar hilang, meski waktu telah menjelma menjadi tahun-tahun yang panjang. Tentang cinta yang tak pernah sempat diucapkan, tentang harapan yang tumbuh di tengah keheningan, dan tentang perpisahan yang tak pernah benar-benar menjadi akhir. Waktu berjalan. Kami tumbuh. Hidup membawa kami ke arah yang berbeda. Tapi rasa itu... entah kenapa, masih tinggal di sini. Diam-diam. Rapi. Menyakitkan Tapi juga hangat. Aku tidak menunggunya. Aku tidak berharap banyak. Tapi setiap kali mengingat masa lalu, selalu ada satu nama yang muncul lebih dulu. Dan mungkin, inilah caraku mencintai: diam-diam, dari jauh, tanpa mengganggu jalannya hidup siapa pun.