Gadis itu berlari dengan tergesa menyeberangi halaman rumah kost yang luas. Pagar besi yang dilewatinya tadi dibiarkan terbuka begitu saja demi menempuh kesalahanya. Tak dihiraukannya tatapan penasaran para lelaki yang ia lewati sepanjang jalan kost putra. Yang penting ini tersampai
"Maaf, Ga .. ini," sambil membungkuk dengan satu tangan memegangi lutut dan mengatur nafas, gadis itu memberikan kunci berbandul biru.
Ega yang berdiri begitu mendengar suara lari cepat Ame dibelakangnya, langsung meraih kunci dan memasukkannya ke lubang, membuka kamarnya.
"Masuk Me, istirahat dulu!" ajaknya sambil melepas sepatu kemudian menarik tangan Ame. Gadis itu yang belum siap beranjak dari lelahnya hampir terjungkal kalau saja Ega tidak segera menahan bahunya.
Ega tertawa hambar, Ame tersenyum malu. Mereka sama-sama canggung.
Tadi gadis itu mendapat pesan dari Ega bahwa kunci kamarnya tertukar dengan miliknya, dan tanpa mengucapkan apa-apa, Ame langsung berlari menemui Ega. Tak peduli Ega sudah sampai di kost atau belum, ia harus segera menyampaikannya.
Ini kesalahan pertama sejak Ame memutuskan menjadi pembawa kunci Ega, yang notabene sangat teledor terhadap barang kecil. Bagi Ega, kunci bukanlah sesuatu yang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, jadi untuk apa dijaga.
Tiap pagi Ega akan menemui Ame didepan gerbang kost mereka hanya untuk memberikan kuncinya kemudian berpisah di gerbang utama kampus karena mereka berbeda jurusan. Jarak kost ke kampus hanya beberapa menit, jadi ditempuh berjalanpun tak akan menyita waktu.
"Ini..!" segelas es jeruk mampir di pipi Ame. Memaksanya bangun dari tidur tengkurapnya di ranjang Ega, duduk dan menerima gelas itu.
"Jeruk terus bosen Ga.." ujar Ame dengan nada yang dibuat manja. Ega yang tak begitu menghiraukan lebih memilih melanjutkan kegiatan membacanya.
Gadis itu menghembuskan nafas kecewa. Ega selalu saja cuek, berkebalikan dengan dirinya yang kadang sangat merepotkan. Mungkin dengan itu mereka saling mel
Semua orang tahu, seberapa tak suka nya Sabrina Mysha dengan dosennya yang bernama Bima Wiratama Surya.
Karena pria itu selalu menatap tajam kearah nya ditengah jam perkuliahan berlangsung.
Dan, karena satu kondisi, dia harus menjebak dosennya itu ke dalam permainan penuh gairah.
Apa Mysha berhasil menuntaskan aksinya? Atau dia yang terjebak dalam permainan yang dia buat sendiri?