Kau tahu, kita selalu berputar-putar pada poros yang meniadakan asa dan rasa. Kau tahu, sesuatu telah berubah sejak kau mengabaikan eksistensiku. Kau tahu, ada yang tidak kau ketahui tentangku setelah pergimu yang tanpa pamit. Namun, Aku tahu, rasamu kini tak sejalan asa. Aku tahu, jujurku telah terbungkam takdir. Aku tahu, pamitmu adalah pisah yang jumpa. Bagaimana kalau, apa pun itu, nyatanya kita tak pernah utuh melepas jerat satu sama lain?
4 parts