Story cover for Change [Bad Girl vs Good Boy] by Sierradele
Change [Bad Girl vs Good Boy]
  • WpView
    Reads 136,323
  • WpVote
    Votes 2,871
  • WpPart
    Parts 6
  • WpView
    Reads 136,323
  • WpVote
    Votes 2,871
  • WpPart
    Parts 6
Ongoing, First published Oct 23, 2015
Gue juga punya alasan untuk menjadi bad girl. Berubah 180°, memutar balikan dunia gue sendiri. Berubah menjadi kasar, berandal, berhati dingin. 
Cinta itu cuma permainan, dan gue percaya itu.
Permainan dengan siklus yang dimulai dengan menyukai seseorang, yang membuat kau akan mengharapkan dia, dan kemudian tersakiti, kau yang tersakiti akan membenci, dan jika kau membenci kau akan memikirkannya, dan akan mulai menyukainya lagi.
Dan dia yang membuat gue sadar apa arti Cinta sebenarnya.

-Alisha Brianna Syahnaz Aldalina-

Dia datang bagaikan mimpi buruk. Menghancurkan segala ketentraman di dunia yang telah gue ciptakan dengan penuh hati-hati agar sempurna. Agar sempurna hingga 'dia' akan memperhatikan gue di kala kesibukannya. Dan dia, Alisha, menyadarkan bahwa ketidak-sempurnaan itu pasti, kita semua memiliki kekurangan.
Dengan kekurangan kita dapat saling melengkapi, dan menjadi sesuatu yang dibilang 'hampir sempurna'.

-Karel Brian Ardianto-
All Rights Reserved
Sign up to add Change [Bad Girl vs Good Boy] to your library and receive updates
or
#380vote
Content Guidelines
You may also like
Stay (Away) by hazelaice
64 parts Complete
⚠️Cerita Mengandung Bawang⚠️ "Lo maunya apa sih?!" Prilly mengeluarkan seringai menggodanya. Tangannya terulur menuju kerah seragam Ali, ia menarik kerah Ali hingga tubuh Ali terhempas mendekat ke arahnya. Lantas ia berbisik dengan suara seraknya, "Lo tanya mau gue? Mau gue itu cuma hati lo." "Murahan," ujar Ali sarkastik sambil menarik tubuhnya menjauh. Prilly masih mempertahankan seringaiannya. "Gue gak bakal semurahan ini kalo lo gak jual mahal sama gue," balas Prilly berusaha memepetkan tubuhnya kepada Ali. Hal itu membuat Ali berdengus jijik, enggan luluh dengan sikap Prilly. "Cih, dasar jalang!" Prilly menatap tepat di bola mata Ali, ia memonyongkan bibirnya dan memajukan dirinya seperti ingin mencium Ali. Tetapi, hal itu tentu hanya sebuah gertakan saja. "Gue gak bakal jadi jalang, kalo lo gak nolak cinta gue!" Prilly berteriak kencang tanpa memikirkan harga dirinya lagi. "Tapi, gue udah punya pacar!" Ali berdesis sembari menatap tajam Prilly. "Putusin pacar lo, terus jadian sama gue. Gampang 'kan?" Ucapan enteng Prilly membuat emosi Ali tersulut. "Lo gak cinta sama gue tapi lo terobsesi buat milikin gue. Dan itu buat lo gila!" Prilly berdecih, "Iya. Gue gila. Dan itu semua, karena lo!" Dua tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Prilly untuk mengejar Ali dengan cara-cara murahan, dan hasilnya ia selalu ditolak mentah-mentah oleh Ali. Ini semua berawal dari Prilly yang sering mengumbar gombalan kepada laki-laki di kelasnya dan Ali adalah salah satunya, dan itu semua berakhir pada perasaan semu yang nyata. Awalnya Ali tidak pernah menganggap serius gombalan Prilly, tetapi Prilly mulai melakukan tingkah konyol, seperti saat Prilly mengumumkan kepada seluruh teman sekelasnya bahwa mereka resmi berpacaran. Hal itu membuat Ali muak dan membenci Prilly. Oleh karena tingkah murahan Prilly, Ali tidak ingin berinteraksi selayaknya teman sekelas kepada Prilly. Seringkali Ali menyuruh Prilly menjauh, namun selalu dibantah dan Prilly memilih untuk b
You may also like
Slide 1 of 10
Caramel cover
ALEXON [END] cover
DEAR LOVE cover
BAD SMART cover
BEDA DUNIA cover
Because Love cover
Bad-Boy (Complete) cover
Stay (Away) cover
Uncontrollable Love  cover
ARDILA & DINAR cover

Caramel

67 parts Complete

[ T A M A T ] "Punya mulut dijaga!" desis Caramel. "Ngapain gue jaga mulut gue buat orang yang kasar dan nggak tau sopan santun kaya lo!" balas Malvin ketus. Caramel mengangkat sebelah alisnya lalu berjalan mendekat kearah Malvin hingga jarak diantara mereka hanya tersisa setengah jengkal saja. Caramel berjinjit menyamai tinggi Malvin lalu ia langsung menggigit bibir bawah cowok itu dengan kencang. "Kan gue udah bilang, punya mulut dijaga." Caramel menyunggingkan senyum lalu melangkah pergi dari sana. Berawal dari pertemuan yang tak mengenakan dengan cowok berperawakan tinggi itulah yang malah membuat Caramel tak bisa jauh-jauh darinya. Selalu ada saja kejadian-kejadian yang melibatkan keduanya yang membuat mereka jadi tambah dekat satu sama lain, seperti seakan-akan mereka tercipta memang untuk dipersatukan. Cowok dengan nama belakang Adhitama itu telah berhasil menjadi kelemahan Caramel si gadis egois. Bertengkar karena hal spele sudah menjadi hal yang biasa bagi keduanya, sebab mereka bersatu pun karena sebuah rasa benci. Rasa benci yang kemudian berkamuflase menjadi rasa ingin memiliki. Tapi akankah mereka bisa terus bertahan dengan sifat egoisnya masing-masing?