King of Snow
  • Reads 1,715
  • Votes 74
  • Parts 35
  • Reads 1,715
  • Votes 74
  • Parts 35
Ongoing, First published Oct 23, 2015
Dingin adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan sifat seorang Arthur Stefano. Memiliki kulit putih seperti salju, sulit digapai seperti himalaya, dan menatap dingin sedingin es.

Tapi, ketika mentarinya datang. Hatinya berubah menjadi musim semi kembali. Setelah sekian lama berada pada musim dingin, sang pengangat telah datang dan akan menghangatkan hati itu seperti sinar mentari pagi di musim semi.
All Rights Reserved
Sign up to add King of Snow to your library and receive updates
or
#2firly
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
Choose Family  cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
OUR SECRET (SKYNANI X PONDPHUWIN)  cover
BABY CHANIE cover
Duke's Grip cover
THE BOSS BABY cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.