Sebagian rasa yang aku sendiri buntu. Tak termampu meluah bicara dalam jernih air. Aku sebolehnya segagahnya cuba menabahkan kekuatan yang kini kelam,bisu dan gulimat dimakan saat hingga menampakkan satu titik noktah yang samar-samar. Tuhanku- Apakan daya aku menahan rasa yang bertamu dalam atma aku? Aku hanya cebisa-cebisan yang hanyut dalam pawana merembes kemana hala tuju mencari dedahan akar-akar buat aku bertaut dan memaut dalam jatuh bersimpuh meratap sepi yg menyelubungi. Andainya aku punya kuasa demi menawarkan perit menahan sakitnya,pasti aja aku terus dan meneruskan menawarkan denyut bisa itu. Terlihat mampu sahaja hanya cuba menyeka titisan yang menjadi peneman. Aku tak betah Tuhan- Bersimpul langkah menarapi satu per satu. Jatuh tertiarap melihatkan kasih hatiaku tangis dalam diam saban hari saban malam saban waktu dalam keluh derita yang terbayang dalam sosok lemah yang terkulai. Tertahanlah duhai hujan- Gerimis hadirkan jua melebat disetiap pelosok menurunkaAll Rights Reserved