Jurit Malam: Tudung Saji
  • Reads 13,100
  • Votes 1,215
  • Parts 4
  • Reads 13,100
  • Votes 1,215
  • Parts 4
Ongoing, First published Oct 24, 2015
Mature
"Malam ini tampak gelap. Bagus. Ayo kita mulai."

BUKU 2 JURIT MALAM.

Rabu. Tepat pukul sebelas siang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, gedung yang terisi rata-rata seribu orang setiap jamnya, tengah ramai karena jam mata kuliah baru saja selesai.

Tetapi keramaian itu berubah ketika mendadak semuanya menjadi gelap.

Semua lampu padam. Layanan listrik berhenti. Sinyal telekomunikasi diputus. Dan sebuah tudung hitam raksasa menyelimuti gedung mereka dari luar.

Tetapi semua pintu tidak tertutupi tudung aneh itu, dan semua orang bisa melihat pasukan bersenjata menjaga pintu-pintu itu.

Mereka hanya mendapatkan satu perintah agar bisa keluar: jadi yang terakhir bertahan hidup.

Saat itu juga, mendadak, semua orang merasakan lapar yang tak terperi. Dan dengan tidak adanya jalan keluar, sepertinya kali ini mereka hanya bisa makan di dalam dengan apa yang ada ... seperti teman di sebelah mereka, mungkin?
All Rights Reserved
Sign up to add Jurit Malam: Tudung Saji to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Stadiun Berdarah cover
VAMPIR (HAECHAN HAREM) cover
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover
Balas Dendam Nyi Ulandari cover
INDIGO BOY'S (Slow Update) cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover
BALLERINA BERDARAH cover
MISTERI LORONG SEKOLAH [PROSES REVISI] cover
WULAN SEASON 2 : SUMUR PATI [Pageblug Di Desa Kedhung Jati 2] cover
SUSUK TERATAI PUTIH ( Tersedia Bentuk Novel) cover

Stadiun Berdarah

24 parts Ongoing

Banyaknya darah adalah bukti bahwa pertarungan pernah terjadi di sini. Tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk memastikan hal itu. Nama orang ini adalah Asano Takatou, Seorang peneliti yang berasal dari Jepang. Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, saat Asano masih kelas satu SMA, ada sebuah kejadian berdarah di sebuah stadiun sepak bola di Indonesia yang mengharuskan stadiun tersebut ditutup paksa oleh pihak yang berwenang. Kejadian itu sempat menjadi ramai diperbincangkan di dunia sepak bola, bahkan mendapat dukungan moral dari berbagai klub internasional. Namun, yang namanya berdarah tentunya tidak indah. Banyak orang yang melewati stadiun ini dan merasakan berbagai macam kejanggalan. Asano yang saat ini berumur 25 tahun dan sudah menjadi peneliti ternama di Jepang, tertarik untuk meneliti hal ini dan keinginannya itu disetujui oleh pemerintah Jepang. Asano pun segera terbang ke Indonesia untuk memastikan apakah stadiun tersebut banyak mengalami hal aneh seperti yang dirumorkan?