Ketika aku melihat gadis itu pertama kali di perpustakaan aku langsung jatuh hati, meskipun ia sering digosipkan sering membaca komik fujoshi. Namun, hal itu bukanlah suatu masalah untukku. Andaikata kukatakan perasaanku ini, aku tidak menjamin apakah aku bisa terus bersamanya selamanya, benar-benar meminangnya suatu hari. Masa depanku tidak bisa kujamin, tapi aku bisa merasakan bau dunia lain, dunia yang akan kutempati dalam jangka waktu dekat. Seorang temanku, Atsuko, aku bertemu lagi dengannya setelah sekian lama kami tidak berjumpa. Aku dan Atsuko tidak sedekat dulu. Masalahku dalam perasaan semakin tidak jelas. Rasanya ingin mati saja. Banyak masalah yang harus kuhadapi, bukan soal perasaanku saja, penyakitku pun tambah parah. Atsuko berubah dan aku ingin memperbaiki hubungan pertemanan kami. Sifat Satoshi yang tidak pernah berubah, sering berlehah-lehah padahal dia adalah penerus perusahaan keluarganya. Nakao-san, orang yang kusuka terlihat begitu sempurna, aku ragu akan keberanianku untuk mengungkapkan warna hatiku setiap kali bertemu dengannya. Apa yang seharusnya kulakukan? Haruskah aku terus memikirkan penyakitku yang kian hari kian parah ketika orang-orang disekitarku membutuhkanku atau memikirkan orang-orang sekitarku ketika aku benar-benar dalam kondisi terpuruk? .... Tapi, masa depan tidak sesuai dengan apa yang kubayangkan.