Kau tahu betapa sulitnya untukku dahulu menumpuk rasa ini , agar aku bisa mencintaimu suatu hari disaat aku dan kamu tidak tahu? sekarang saat aku bahkan tidak dapat membendung air mataku didepanmu,melawan ketamakan hatiku akan menunjukkan kerapuhan, membiarkan tubuhku bergetar karna tak kuasa menahan sakit di hati, kamu bahkan tidak tahu betapa mahalnya perjuangan ini. Aku teringat malam itu, aku baru pulang dari misa. Ditengah jalan sebuah lampu mobil menyoroti wajahku, sangat menyilaukan. Lalu berhenti dan sosokmu keluar dari dalam mobil, menarikku dengan kasar “apa-apaan sih mas!” “masih nanya kenapa kamu na? kamu kira aku ga tau kamu habis dari mana !” “iya aku dari ibadah !dari ibadah oleh keyakinanku!kenapa? kamu mau marah ?” “kenapa kamu kerasa kepala hana! Kamu anggap apa aku selama ini?” “kamu kemana aja mas! Setiap aku membicarakan ini, kamu selalu menganggap omonganku sepele. Aku yang keras kepala atau kamu yang egois? ........ bersambungAll Rights Reserved
1 part