Risya menatap sendu layar laptopnya, berkali kali ia me-refresh kotak masuk emailnya, namun tidak ada yang berubah. Pesan terakhir yang ia dapat adalah sebuah undangan, dimana sang pengirim adalah orang yang ia cari-cari selama satu tahun belakangan, dan tiba-tiba saja muncul melalui pesan yang berjudulkan 'undangan pertunangan' "Bagus ya, Sen, gue berusaha nyari lo dan selalu nungguin kabar dari lo, tapi dengan teganya lo buat gue nangis gara-gara undangan sialan ini."