The Detective 9 : Future and Past
  • Reads 7,817
  • Votes 793
  • Parts 14
  • Reads 7,817
  • Votes 793
  • Parts 14
Complete, First published Nov 01, 2015
•Seri kesembilan dari serial "The Detective"•

Ruangan EG Group didatangi oleh dua orang pria dari sebuah perusahaan asuransi terkemuka. Seperti yang bisa diduga, mereka membawa sebuah kasus untuk EG Group. Mereka datang untuk meminta pertolongan akan adanya kebocoran data klien yang terjadi di kantor mereka. Kedengarannya seperti masalah yang biasa saja, tapi pada penerapannya, ada sesuatu yang tidak biasa.

Delia yang biasanya cukup tenang dan ramah pada semua orang menjadi agak dingin saat melihat dua orang pria ini. Dia tidak bisa mempercayai semua hal yang disampaikan oleh si kedua pria. Kedengarannya aneh, tapi Delia bisa merasakan kalau mereka berbohong. Emosi Delia seketika kacau setelah dia mengetahui apa yang sebenarnya selesai.

Belum juga selesai dengan urusan yang mereka hadapi, Delia harus beradapan dengan sebuah fakta bahwa ayahnya, Pak Togar, mengalami sebuah skandal yang mengatasnamakan diri beliau. Setelah menelusuri akar masalahnya, Delia tahu kalau semua hal itu berhubungan dengan dirinya.

Hal ini membuat Delia harus berusaha keras mengatasi gejolak emosinya, dan mencegah terjadinya bahaya. Semua usaha akan Delia lakukan demi meninggalkan semua yang mengganggunya ini sebagai masa lalu. Karena semua itu memang seharusnya kini sudah jadi bagian dari masa lalunya.
All Rights Reserved
Sign up to add The Detective 9 : Future and Past to your library and receive updates
or
#729detektif
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Merengkuh Liku  cover
LASKAR DAN LUKANYA cover
The Detective 8 : Lonely Girl cover
The Detective 5 : A Study In Love cover
BDB - BERSEMBUNYI DALAM BAYANGAN cover
Lokapala Season 1 : Usana | #Wattys2018 cover
DIAMOND HIGH SCHOOL [SEGERA TERBIT] cover
KEMALA cover
Seahorse cover
FORBIDDEN BONDS cover

Merengkuh Liku

29 parts Complete

(COMPLETE) "Aya ... gue ... boleh nangis?" "Boleh, Ra. Selalu boleh." Aya beringsut dari tempatnya berdiri, memangkas jarak lebih dekat. "Gue boleh marah?" Aya kembali menangis dan mengangguk. "Boleh, Ra." "Gue boleh lepas topeng gue?" Aya terdiam, tampaknya gadis itu tidak mengerti dengan maksud topeng yang diucapkan Maria. "Gue ... boleh ngeluh?"