Story cover for The Story: Local (Puisi Liar) by AdrielHutagalung
The Story: Local (Puisi Liar)
  • WpView
    Reads 720
  • WpVote
    Votes 27
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 720
  • WpVote
    Votes 27
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Nov 01, 2015
Mature
"Apa itu pikiran?
Mengapa kita harus berpikir?
Adakah batasan dalam pikiran?
Jika ada....
Mengapa kita berpikir hal-hal dewasa ketika umur kita masih kanak-kanak?
Ataupun memikirkan hal kanak-kanak ketika kita sudah dewasa?
Apakah pikiran penyebab penyesalan?
Apakah berpikir itu dosa?
Apakah dunia akan lebih baik tanpa pikiran?
Jujur.... Aku masih belum mengerti tentang apa itu pikiran.
Apakah orang lain mengalami hal yang sama?
Apakah Einstein pernah bingung tentang pikiran?
Apakah Aristoteles pernah lelah untuk berpikir?
Apakah hanya aku di dunia ini yang bingung tentang pikiran?"
All Rights Reserved
Sign up to add The Story: Local (Puisi Liar) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Satria Biji Hitam by satsuria
7 parts Complete Mature
Gw terbilang ya lumayan sering lah perkenalan diri karena gw suka pindah-pindah sekolah apalagi pas SD karena ikut alm bokap yang tugasnya suka pindah-pindah setahun atau dua taun dan juga suka pindah pas mulai kerja ampe di bilang kutu loncat, nah dari gw SD tiap gw perkenalan biasanya jokesnya kaya gini, "hai guys, gw satria, biasa di panggil sat aja, sering juga bangsat" perkenalan gw biasanya pas ngomong gitu ada yang ga familiar sama kata-kata bangsat karena di pergaulannya mungkin beradab, "satria baja hitam ya, haha," biasanya yang rada dominan, supel, superior atau yang rada asik nyaut begitu bre, abis itu semuanya tertawa, dan yang ngerti filmnya biasanya lanjut nanya "robo rider apa bio rider sat?" gw pasti bilang "bio rider" terus gw biasanya sebelum ketawanya selesai dan roaming karena bahasan satria baja hitam gw lanjut, sambil ikut ketawa gw tiba-tiba "bukan baja hitam sih biasanya gw biasa di panggil BIJI HITAM" tiba-tiba semua diam gw sambil senyum sedikit untuk menggambarkan kalo gw sebenernya pengen ngelanjutin ngejokes dan ga baper dengan becandaan alias marah, trus semua ketawa lebih keras di banding ketawa sebelumnya, malah ada yang bilang "jorok ah" dari SD, sampe gw mulai ngerasa sakit pinggang, gw mulai merenungi soal biji ini dengan cukup keras, kenapa jokes kita ga original, kenapa pas bilang biji harus ke arah biji penis, hingga menemukan jawabannya dari orang-orang yang tercerahkan, jadi dari biji gw mulai dapet pencerahan yang bermanfaat, ya beda level jauh si dari para orang-orang tercerahkan seperti Budha kan di pohon bodhi, Nabi Muhammad di Goa, Yesus ke padang gurun, Rene Descartes ke Belanda, mendikbud di kantornya, kemudian melahirkan pemikiran-pemikiran yang tercerahkan, revolusioner, menyajikan makanan-makanan yang bisa kita nikmati hingga sekarang, makanan spiritual, makanan suci, makanan yang paling sejatinya kita butuhkan untuk sehari-hari, ada sedikit sarkas dalam paragraf ini
You may also like
Slide 1 of 9
Loving You Forever cover
Aku, Mila. Dia, Aldi cover
Double Trouble: Kacau, Tapi Romantis cover
Satria Biji Hitam cover
JOSSGAWIN AU (FROM BF TO "BF") cover
happiness [KnyxReaders] cover
Five Second Minutes  cover
IS IT LOVE?  [On Going] cover
The Haunted Island (BibleBuild) ✔️ cover

Loving You Forever

17 parts Complete

Jika suatu saat kau kembali, apapun yang kau katakan, tidak akan aku sangkal atau tolak. Semuanya akan aku terima dengan lapang dada karena kesalahan itu memang mutlak salahku, maafkan aku. ORIGINAL PIKIRAN AUTHOR! Sorry for typos and happy reading luv!