Aku memang terlahir sempurna, punya tubuh yang lengkap, orangtua yang selalu mencurahkan kasih sayangnya dengan cara mereka sendiri dan seorang abang yang ganteng dan perhatian. Hampir semua teman-temanku mengidolakan abangku. Sejak SMA dia selalu menjadi incaran kaum hawa di sekolah, namanya Felix umur 26 tahun. Mama seorang wanita yang selalu aku idolakan, usianya yang menginjak kepala 5 dengan tubuh yang langsing dan wajah yang jauh dari kata keriput seringkali membuatku minder kalau jalan berdua. Well, nanti aku ceritakan kenapa minder. Papa? Papa pria yang romantic, selalu penuh kejutan. Dan dia sangat mencintai mama, abang Felix dan aku tentunya. Namaku Tetha, umurku hanya 3 tahun lebih muda dari Bang Felix. Aku memang terlahir sempurna, tapi ada 1 hal yang tidak aku suka. Aku adalah wanita yangmempunyai tubuh besar. Tapi aku beruntung punya wajah yang kecil. Pipi memang tembem tapi manis, kata orang siH. Setiap kali memandangi kaca tak henti-hentinya aku memuji diri sendiri kalau aku cantik. Dan kalimat itulah penyemangatku tiap hari. Tapi terkadang sia-sia. Begitu aku jalan sama mama ke mall, aku seperti pembantu. Aku gendut dan pakaianku hanya jeans dan kaos, sedangkan mama dia seperti menekin yang dipajang depan toko-toko pakaian. Mama mempunyai kulit putih bersih, sedangkan aku sawo mateng dengan muka penuh jerawat. Dan perlu diingat, tanganku bergelambir dan perutku berlembak hingga tercipta 2 lipatan lemak! Ga seperti mama yang kencang dan perutnya aduhaiiii.. Kadang aku bingung, aku beneran anak mama ga sih? Setiap orang yang lewat selalu memandangiku sebelah mata. That’s why aku selalu menolak ajakan mama untuk ke mall berdua. Abang Felix, dia selalu mendengarkan curhatanku, dan dia hanya berpesan “Dek, kamu memang gendut tapi kamu cantik. Hanya saja kamu belum sadar…” Setiap kali dia ngomong itu, aku selalu memeluknya, coba semua pria tampan di dunia ini punya pikiran sama seperti abangku. Pasti aku ga jomblo sampai sekarang :(
1 part