Jevandrian Allaric Russhel, seorang most wanted boy di sekolahnya. Seperti kebanyakan idola sekolah pada umumnya, Jev nyaris perfect. Wajah super ganteng blasteran Jawa – Perancis, kapten tim basket sekolah, pinter main music, sempurna di nilai akademis, dan memiliki segudang fans yang suka bikin jengkel. Pesonanya benar-benar tidak bisa dipungkiri hingga nggak jarang membuat setiap cewek di dekatnya selalu bertingkah ceroboh dan annoying, dari yang tiba-tiba jatuh dihadapannya, menumpahkan jus ke seragamnya, atau bahkan menumpahkan sepiring nasi goreng ke kepalanya. Nervous mungkin?
Hal ini membuat Jev sedikit antipati dengan cewek, dia merasa selalu sial jika dekat dengan makhluk berlabel cewek. Jomblo, nggak juga punya temen cewek satupun, siapa juga cewek yang nggak berminat sama Jev? Tapi tunggu dulu….kalo mau berusaha mendekati Jev, pastikan kamu bisa mengontrol diri untuk nggak berbuat ceroboh ya!
Sunset Nuria Chavali, cewek ordinary keturunan Jawa tulen yang mungil. Manis, sedikit pendiam, dan nggak pernah lepas dari headphone yang terkalung di lehernya. Sansan panggilan gadis ini, baru saja pindah ke sekolah barunya. Seperti cewek-cewek lain di sekolah barunya, Sansan juga merasa tertarik dengan Jev. Namun disaat dia mendapatkan kesempatan untuk lebih dekat dengan Jev ketika sang guru memintanya untuk duduk sebangku dengan Jev, Sansan malah menolaknya. Apa yang membuat Sansan menolak kesempatan itu? Juga kesempatan-kesempatan lain yang datang, padahal hingga sampai dia datang ke sekolah itu, Cuma dia satu-satunya cewek yang berhasil bertingkah normal didepan Jev.
"Sya" panggil Alita namun tak mendapat jawaban.
"Syaaaa" panggilnya sekali lagi.
"Hmmm" Rasya hanya mengguman.
"Ish! jawabnya yang bener dong!" ucap Alita kesal, membuat Arsya tertawa dalam hati.
Arsya hanya menghela nafas berat,
"Kenapa al?" tanyanya.
"Lo pernah suka pake banget sama cewe ga?" tanya Alita sambil memasang wajah yang serius.
"Ga" jawabnya, lalu baru saja Alita ingin membalas Arsya sudah mendahuluinya "kecuali ke lo" sambil tersenyum ke arah Alita.
Alita yang mendengar penuturan tersebut langsung memalingkan wajahnya yang sebentar lagi akan berubah warna menjadi tomat.
" Gitu aja salting " balas Arsya.
"Ish! nyebelin lo" balas Alita tak kalas sadis.
"Bercanda sayang" bujuk Arsya sambil merangkul bahu Alita
Kadang seperti itulah percakapan mereka, kadang Arsya yang bersikap acuh kadang pula bersikap romatis
Kalian penasaran bukan dengan awal perkenalan mereka?
Alita si troublemaker yang suka bikin onar tidak patuh akan peraturan sekolah dipertemukan oleh
Arsya si ketua osis yang tegas akan peraturan sekolah.
Lantas bagaimana cara mereka bisa saling mencintai kalau disetiap harinya selalu terjadi cekcok diantara mereka apalagi banyak perbedaan diantara mereka.