23 parts Ongoing Ada yang mengatakan cinta itu kejam. Ada juga yang mengatakan waktu itu kejam. Bagi Irish, keduanya tidak ada bedanya. Mungkin karena Irish belum mengerti seperti apa cinta itu. Lagipula ia juga belum pernah merasakan jatuh cinta yang sesungguhnya.
Jatuh cinta itu cukup sekali. Kalau ternyata itu membuatmu sakit, artinya itu bukan cinta. Percaya dan dipercaya dalam suatu hubungan, keduanya memerlukan bukti. Begitulah teori cinta menurut Irish. Kepercayaannya pada takdir cinta akhirnya memberi kesempatan untuk membuktikan teori itu. Kelembutan dan kebaikan yang tertutup dengan tempramen, introvert, serta emosi dalam diri Irish, hanya Daniel yang bisa melihatnya.
Namun karena kejamnya waktu, Daniel yang hampir berhasil menyingkirkan tempramen, introvert, dan emosi Irish, harus melepaskannya demi kenyamanan masing masing. Dari sana Irish belajar, jika selama ini ia terlalu banyak memakai otak hingga lupa jika masih mempunyai hati. Itulah yang membuat Irish dan Daniel seolah tersesat di labirin waktu. Irish terlalu memakai otak, dan Daniel terlalu memakai hati. Namun bersama Daniel, dia belajar melepaskan masa lalu dan menemukan kebahagiaan.
Cinta tak terduga antara Irish dan Daniel membuka pintu kebahagiaan keduanya. Namun, bayang-bayang masa lalu mengancam memisahkan mereka. Mereka harus mengatasi kesalahan masa lalu dan menemukan kekuatan untuk melanjutkan hidup. Apakah cinta mereka cukup kuat untuk mengatasi segalanya dan membawa kebahagiaan sejati?