Hujan di Bulan Desember III
  • Leituras 4
  • Votos 0
  • Capítulos 1
  • Leituras 4
  • Votos 0
  • Capítulos 1
Em andamento, Primeira publicação em nov 13, 2015
Hujan mulai turun aku dan dia bergegas menuju kelas untuk berteduh sembari menunggu hujan reda. Aku duduk di bangku depan kelas , menatap hujan yang indah. Ku sentuh rintikan hujan dengan jemari tanganku. Aku bertanya dengan dia " mengapa kau mencintai dan menyayangi perempuan sepertiku? Padahal kau bisa mendapatkan yang lebih baik "
Dia hanya tersenyum dan berkata " untuk apa mencari yang paling baik selagi masih ada kamu yang terbaik menerima aku apa adanya "
Serentak hatiku terenyuh, hingga ku teteskan air mata. Dia usap air mataku dengan jemari tangannya. 
Betapa bersyukurnya aku mempunyai lelaki yang begitu bangga mempunyai pacar sepertiku. Kesederhanaan, kekonyolan dia membuatku bahagia. 
Hari hari kita lalui bersama tak terasa cukup lama bersamanya.
Todos os Direitos Reservados
Inscreva-se para adicionar Hujan di Bulan Desember III à sua biblioteca e receber atualizações
ou
Diretrizes de Conteúdo
Talvez você também goste
Kiara and zaki's love journey [sedang revisi √ ], de tiaxyl
28 capítulos Em andamento Maduro
"Sayangkuu, cintakuu. Gimana dengan hari ini, hm? Are you happy?" "Seru dong, senang karena ada kamu, Ka. Hehe." Dulu, setiap percakapan kecil seperti itu mampu menyulap hariku jadi lebih indah. Tapi semua itu kini tinggal kenangan. Hubungan yang manis dan penuh tawa itu akhirnya harus berakhir, bukan karena cinta kami memudar, tapi karena kenyataan terlalu pahit untuk ditelan bersama. Aku masih mencintaimu. Masih ingin mendekat, masih berharap bisa kembali. Tapi jarak ini bukan lagi tentang raga-melainkan tentang takdir yang tak mengizinkan kita bersatu. Cinta kita besar, tapi tidak cukup untuk melawan kenyataan yang tak berpihak. Banyak halangan yang kucoba lalui demi kamu, demi kita... tapi ternyata semesta punya rencana lain. Kini, aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan. Ingin kembali, tapi tak bisa. Ingin melepaskan, tapi hatiku belum rela. Satu kejadian itu-satu hari yang mengubah segalanya-telah memutus tali yang tak terlihat namun sangat kuat mengikat kita. Jika bukan karena kejadian itu, mungkin aku masih tersesat dalam hubungan yang samar: ada, tapi tak punya peran. Dulu aku memegang peran utama di hidupmu. Sekarang? Bahkan untuk menjadi figuran pun aku tak lagi layak. Kita pernah sangat dekat, tapi kini aku tahu... melepaskan sesuatu yang sudah terasa seperti rumah tidak akan membuat segalanya membaik. Bahagia tidak selalu datang setelah menjauh. Dan seringkali, hubungan yang tampak sempurna dari luar menyimpan luka yang tak pernah terucap. Aku tak menyangka semuanya akan berakhir seperti ini. Tapi yang sudah terjadi, biarlah terjadi. Meski begitu, kenangan itu-kenangan tentang hari itu-masih terpatri jelas di pikiranku. Hari saat aku sadar... cinta saja tidak cukup.
Kita yang tak bisa bersama , de sky_script
26 capítulos Em andamento
Kita yang Tak Bisa Bersama Hujan turun rintik-rintik, menambah kelam suasana malam itu. Bau tanah basah yang biasanya membawa kenyamanan, kini hanya terasa menyesakkan. Angin sepoi-sepoi membawa aroma hujan yang mengingatkan pada momen-momen indah yang kini hanya tinggal kenangan. Di sebuah taman kota, di bawah lampu temaram, mereka duduk berdua. Malam itu, tak ada lagi tawa yang biasa menggema di antara mereka. Tak ada obrolan ringan yang selalu menyatukan hati mereka. Hanya ada kesunyian yang menggantung, berat, seperti awan gelap yang tak kunjung pergi. "Ada yang ingin aku katakan," suara perempuan itu pecah, hampir tenggelam dalam gemuruh hujan yang semakin deras. Laki-laki itu menoleh. Senyum kecil terukir di wajahnya, namun tak lebih dari sekadar kebiasaan. Ia mengira ini hanya perbincangan biasa, seperti dua tahun terakhir yang mereka habiskan bersama. Dua tahun yang dipenuhi kebahagiaan sederhana-tertawa bersama, saling berbagi mimpi, menciptakan dunia kecil di mana mereka merasa aman dari kenyataan. Namun, malam ini, perempuan itu tidak tersenyum. Tatapannya kosong, bibirnya bergetar, dan tangannya menggenggam ujung rok dengan erat, seolah menahan sesuatu yang sangat berat di dadanya. "Aku akan dilamar besok..." ucapnya lirih, suaranya nyaris tenggelam dalam hujan. Dunia laki-laki itu seakan berhenti. Detak jantungnya terasa menghilang, digantikan oleh rasa sesak yang menghimpit dada. Laki-laki itu menatapnya lama, mencoba mengukir setiap detail wajahnya di ingatan, perempuan yang selama ini menjadi bagian dari hidupnya, perempuan yang selalu membuatnya merasa tenang, yang selalu membuatnya merasa rumah.
Talvez você também goste
Slide 1 of 10
alxendric and his wounds cover
~CINTAKU UNTUK VAMPIRKU~ cover
JAGA AKU DAN HATIKU cover
Kiara and zaki's love journey [sedang revisi √ ] cover
LOST STARS cover
Hujan dan Cintaku cover
Semesta cover
Kita yang tak bisa bersama  cover
Rainy Day (complete) cover
Tangisan Hujan cover

alxendric and his wounds

10 capítulos Concluído

senyuman itu tawa manis itu tingkah laku itu dia merindukannya,dia obatnya,gadis penyuka mawar merah,berpisah sedari kecil membuat lukanya tak terobati hingga saat ini menangis?tertawa?tersenyum?bahagia? itu tak pernah ada lagi dalam rumus Al,semuanya gelap,tidak ada sahaya,berlari sejauh mungkin,hanya kekosongan yang ada,mental sudah hancur,tak ada sedikit titik kebahagiaan,gelap,jauh tanpa ujung. kemana cahayanya pergi?kemana obatnya pergi,dimana dirinya menemukan jalan keluar?.