Dulu saat dia berumur 8 tahun Vikaa sangat suka menulis surat tentang apapun yang tengah ia alami. Surat - surat itu tersimpan rapi di rumah kakek nya di Semarang. Namun saat dimana umurnya 10 tahun, surat itu menghilang didalam kardus mie. Vikaa masih mengingat bentuk surat itu. Tanpa amplop hanya sebuah secarik kertas dengan isi kertas penuh dengan tulisan nya yang besar dan acak-acakkan. Vikaa pikir kakekknya membuang surat itu dan dia tidak terlalu khawatir jika seseorang akan membaanya. Kegiatan yang suka menulis di secarik kertas itu selalu dilakukanya sampai sekarang.