"Bodoh, sampai kapan lu mau ngehindar dari gua? sampai kapan? tolong jawab gua, lu ga tau betapa sakitnya ini,lu ga tau betapa tersiksanya gua? Lov gua mohon, gua mohon, setidaknya beri gua alasan, Lov..,Lov.." lirihnya.
Bungkam, hanya bungkam yang perempuan itu lakukan tidak tau harus menjawab apa, dia hanya terus berjalan tanpa menghiraukan panggilan laki-laki itu ,
"seandainya aku mendengarkannya
seandainya aku tak menghiraukannya
seandainya aku tidak pergi
mungkinkah ini akan terjadi??
ya,aku yang salah ,aku memang terlalu bodoh, aku yang membuatnya seperti ini
aku rindu dia yang dulu sebelum semua ini terjadi, sebelum semua ini berlalu" ucapnya dalam hati
"Entah kenapa gua ngerasa kepergian lo kali ini terasa beda" lirih Rere
"Beda gimana?" tanya nunet
Rere menghembuskan nafas panjang.
"huffft... ya gua ngerasa kepergian lo kali ini, sangat jauh, jauh sekali, sehingga gua ngerasa kali ini lo gak akan kembali... "
"huuussttt..!!! ngomong apa sih lo? pokok nya gua gak mau tau ya, saat gua kembali, orang pertama yang gua liat itu lo, gua gak peduli sesibuk apapun jadwal lo ntar, gua pengen Lo yang jemput di sini, di bandara ini..." jawab nunet sambil melangkahkan kaki menuju sumber suara pengumuman keberangkatan pesawat nya menuju Papua.
Rere hanya terdiam sambil menatap di balik kaca bandara melihat nunet yang melambaikan tangan ke arah Rere, mengisyaratkan bahwa dia akan segera pergi.
****
"Kisah ini berlandaskan dari kisah nyata, bahwa cinta jarak jauh hanya untuk orang-orang hebat..."