Story cover for a love that transcends time by dheaeryska
a love that transcends time
  • WpView
    Reads 234
  • WpVote
    Votes 20
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 234
  • WpVote
    Votes 20
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Nov 21, 2015
TEPAT SETAHUN setelah kematian gadis itu,gadis yang lebih dulu mengenal dan mencintainya di masa depan,pemuda itu teringat satu sore yg jauh ketika untuk kali pertama mereka bertemu secara tidak sengaja.
Ia ingat,gadis itu pernah berkata."kau tau,seseorang pernah mengatakan kepada ku,kita tidak akan benar benar meninggal,selama masih ada orang orang yang menyimpan dan mengingat diri kita sebagai kenangan.Dilupakan,adalah bentuk kematian sesungguh nya."Ia tersenyum sambil menelusuri jalan setapak yang telah di hapal nya.Kedua tangan nya menggenggam bunga lily dan matahari.Sepanjang jalan,ia memilih untuk mengenang gadis itu.Mengenang pertemuan mereka 13 bulan yang lalu.
gadis itu bernama Kiaranita alfiana fidelis sering dipanggil kiara,dan pria itu bernama Stevano angio sering dipanggil gio




HAPPY READING
by: Eryskadhea
All Rights Reserved
Sign up to add a love that transcends time to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Kiara and zaki's love journey [sedang revisi √ ] by tiaxyl
28 parts Ongoing Mature
"Sayangkuu, cintakuu. Gimana dengan hari ini, hm? Are you happy?" "Seru dong, senang karena ada kamu, Ka. Hehe." Dulu, setiap percakapan kecil seperti itu mampu menyulap hariku jadi lebih indah. Tapi semua itu kini tinggal kenangan. Hubungan yang manis dan penuh tawa itu akhirnya harus berakhir, bukan karena cinta kami memudar, tapi karena kenyataan terlalu pahit untuk ditelan bersama. Aku masih mencintaimu. Masih ingin mendekat, masih berharap bisa kembali. Tapi jarak ini bukan lagi tentang raga-melainkan tentang takdir yang tak mengizinkan kita bersatu. Cinta kita besar, tapi tidak cukup untuk melawan kenyataan yang tak berpihak. Banyak halangan yang kucoba lalui demi kamu, demi kita... tapi ternyata semesta punya rencana lain. Kini, aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan. Ingin kembali, tapi tak bisa. Ingin melepaskan, tapi hatiku belum rela. Satu kejadian itu-satu hari yang mengubah segalanya-telah memutus tali yang tak terlihat namun sangat kuat mengikat kita. Jika bukan karena kejadian itu, mungkin aku masih tersesat dalam hubungan yang samar: ada, tapi tak punya peran. Dulu aku memegang peran utama di hidupmu. Sekarang? Bahkan untuk menjadi figuran pun aku tak lagi layak. Kita pernah sangat dekat, tapi kini aku tahu... melepaskan sesuatu yang sudah terasa seperti rumah tidak akan membuat segalanya membaik. Bahagia tidak selalu datang setelah menjauh. Dan seringkali, hubungan yang tampak sempurna dari luar menyimpan luka yang tak pernah terucap. Aku tak menyangka semuanya akan berakhir seperti ini. Tapi yang sudah terjadi, biarlah terjadi. Meski begitu, kenangan itu-kenangan tentang hari itu-masih terpatri jelas di pikiranku. Hari saat aku sadar... cinta saja tidak cukup.
You may also like
Slide 1 of 9
Bercerita pada bulan  cover
Kiara and zaki's love journey [sedang revisi √ ] cover
Stranger | Orine  cover
Ia Rahasiaku cover
𝐒𝐞𝐫𝐩𝐢𝐡𝐚𝐧 𝐀𝐬𝐭𝐚𝐦𝐚𝐥𝐚│〚𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓〛 cover
Aksara & Allegra [REVISI] cover
Larasati- Napas Dari Masa Lalu cover
Jauh. Esok Nanti atau Selamanya cover
Grisella Laurensa cover

Bercerita pada bulan

10 parts Ongoing

menceritakan sepasang manusia yang sama-sama menyukai bulan. pertemuan pertama mereka saat berada di Mekkah. "maaf,gelangmu terjatuh" "ahk,afwan,,syukron jazakumullahu Khairan" Kedua kalinya mereka bertemu namun pertama bagi gadis itu hingga pria bernama lengkap Giovano Askara Putra atau kita panggil saja dia Gus vano, seorang gus di salah satu pesantren ternama di kota bandung. dan seorang gadis barusan yang bernama lengkap Gresya Violetta frisila seorang gadis dengan masa lalu yang bisa dikatakan jauh dengan dirinya yang sekarang atau kita sebut saja (gadis nakal). tapi kehidupan membawa Gresya menjadi lebih baik lagi dan berusaha menjadi lebih baik lagi. bagaimana kisah mereka? next happy reading...