Menjadi seorang gadis indigo sebenarnya bukanlah pilihan. Sisi tidak bisa menyangkal jika di dalam tubuh mungilnya terdapat suatu kelebihan yang tak semua orang miliki. Hingga semua lika-liku hidupnya tak pernah surut dari kata mistis, miris, dan cukup tragis. Beberapa dari orang yang dekat dengannya selalu mengatainya tak waras, namun terdapat pengecualian dengan Mamanya yang kini sudah tiada. Dan pada waktu itulah di mana puncak kehancurannya mengambang di permukaan air mata yang terisak. Sesosok arwah yang bernama Digo, akunya, tiba-tiba saja datang memenuhi hari-hari barunya. Dia meminta bantuan kepada Sisi agar membantunya menyelesaikan hidup yang tertunda akibat seseorang yang tak asing, namun Digo tak mengingatnya. Kira-kira masalah tentang apa yang menjadi makanan pokok bagi Sisi untuk kali ini? Apakah masalah keluarga dan orang terdekatnya bisa ia tanggulangi? Dan apakah bantuan yang Digo minta bisa ia bantu untuk menyelesaikan? Hi! Cerita kedua kami nips! Baca ya!