Aku Merindukanmu
  • Leituras 37,418
  • Votos 1,128
  • Capítulos 21
  • Leituras 37,418
  • Votos 1,128
  • Capítulos 21
Concluído, Primeira publicação em nov 29, 2015
Fadil Adam Rizik.
Satu lelaki yang bisa membuat seorang Fira jatuh cinta sejak dulu hingga sekarang.
 Namun dunia berkata lain, bahkan dunia tak berpihak kepadanya.
Lelaki itu hanya diperbolehkan untuk adiknya, Fera.
Fira dan Fera. 
Kakak-adik kembar namun tak serupa. Bahkan kasih sayang dari kedua orang tuanya pun tak serupa.
Fira selalu diabaikan. Sedangkan Fera selalu diutamakan.
Kakak beradik itu mencintai lelaki yang sama. Namun tuan Fauzan hanya menyetujui lelaki itu dengan Fera.
Akankah Fira dan Fadil bersama? Ataukah takdir malah berkata sebaliknya? Lalu bisa kah Zilham, kakak dari sahabat Fira, Zhifa. Yang jatuh cinta sejak pertama bertemu dirumah doraemon itu mendapatkan cinta Fira?
Bagaimana dengan Fira? Akankah dia lebih memilih Fadil dibanding Zilham?
Yok baca cerita aku ya!
Vomment sangat diharapkan.
Thankyou
Todos os Direitos Reservados
Inscreva-se para adicionar Aku Merindukanmu à sua biblioteca e receber atualizações
ou
#3dirimu
Diretrizes de Conteúdo
Talvez você também goste
Talvez você também goste
Slide 1 of 10
3726 Rinjani Bersamamu cover
Kok Malah Dapet Duda?? cover
Sweet Lies cover
Ghea [-My Life-] cover
Beri Aku Sedikit Kebahagiaan cover
Transmigrasi Ke Tubuh Gadis Bodoh Di Tahun 1880 cover
JANGAN PERGI (END)✅ cover
KEPADA NUELLA [TAMAT] cover
IBU ✔️ cover
Hold Me With Your Lies [END] cover

3726 Rinjani Bersamamu

13 capítulos Concluído

Aku terdiam melihat kutukan dijaman ini, aku melirik kanan kiriku dengan ujung kelopak mataku. "Argh.. Kenapa semua orang bisa melakukan hal sebodoh ini" gerutuku dalam hati. "Aku paling tidak bisa melihat hal-hal bodoh seperti yang mereka lakukan" lanjutku. Aku tersadar dalam lamunanku karena tepukan dibahuku. Aku mengenal tepukan itu, "Zahra" panggilnya, suara itu benar-benar lembut dan mampu membuat semua beban dan pikiran terformat begitu saja. Aku memalingkan wajahku tepat dihadapan wajah tampannya. "Sudahlah, tak semua orang sepertimu. Mereka mempunyai jalan pribadinya sendiri, tak usah kau pikirkan itu." Aku mengangguk dan beranjak dari bangku taman favoritku itu. Entah kenapa dia selalu bisa menenangkanku dalam keadaan apapun itu. Ia merangkulku dalam pelukannya, aku dapat merasakan kehangatan dan ketulusan dari pelukannya itu. Namaku Ananda Putri Zahra, orang biasa memanggilku zahra. Entah kenapa aku lebih suka dan ingin dipanggil Rinjani.