PILGRIM
  • Reads 8,692
  • Votes 406
  • Parts 6
  • Reads 8,692
  • Votes 406
  • Parts 6
Complete, First published Dec 02, 2015
Sebuah kisah seorang pemuda yang menjadi Samanera dan dibayangi oleh karma masa lalunya. Dimana setiap reinkarnasi selalu tersandung karma sehingga tidak dapat bersatu dengan kekasihnya. Akankah kali ini dia dapat memutus karma tersebut?

Writer :Noel Apel
Source : ceritasolitude.blogspot.com
(CC) Attrib. NonComm. NoDerivs
Sign up to add PILGRIM to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAWAR DARAH & HALILINTAR BIRU cover
NDORO KARSO (DELETE SEBAGIAN)  cover
FALLEN ANGEL  cover
Give Me Your Sandwich! cover
Sayap Cinta di Ujung Senja cover
ASMARA BERDARAH (SELESAI) cover
Trapped With My Brother Friend cover
Transmigrasi Seksi Mommy  cover
Dark Love cover
Just an escape cover

MAWAR DARAH & HALILINTAR BIRU

77 parts Ongoing Mature

"Hridaya pravahita anugraha" Cinta adalah anugerah yang mengalir dari hati. Lintang Arganata seorang murid cekatan dari padepokan Linggabuana mendapatkan tugas memberikan undangan adu tanding Kanuragan ke Padepokan Kembang Dewa. Di sana Lintang Arganata bertemu dengan beberapa murid Padepokan Kembang Dewa dan sempat terjadi keributan kecil akibat tabiatnya yang tengil dan usil. Beruntung keributan itu berhasil dihentikan oleh Anggun, seorang gadis cantik jelita yang merupakan murid terbaik perguruan Kembang Dewa. Lintang pun tertarik kepada Anggun, namun usahanya buat mendekati Anggun justru membuatnya berseteru dengan Indradhanu, murid Padepokan Kembang Dewa yang paling misterius karena wajahnya senantiasa ditutupi topeng kelopak mawar. Perseteruan diantara keduanya justru membuat Lintang menjadi penasaran dengan Indradhanu. Lelaki ini pun mencari tahu asal-usul Indradhanu. Siapa sebenarnya lelaki bertopeng itu? Lelaki yang awalnya dianggap lemah tak berdaya namun berhasil mengguncang pentas adu tanding dengan jurus-jurus dahysat mematikan. Lintang pun mulai goyah, karena pada akhirnya, sosok Indradhanu mulai menggetarkan hatinya. ***