Wajahnya... Wajahnya yang aristokrat mengingatkanku pada dewa Yunani. Aromanya... Aroma maskulin perpaduan antara mint dan musk, membuatku terhanyut dalam kenyamanan saat berada di dekatnya. Matanya... Sorot mata abu-abu gelapnya membuatku merasa seperti tenggelam ditelan dalamnya samudra ketika menatapnya. Namun, dibalik segala kesempurnaannya terdapat rahasia besar yang kelam. Aku tidak tahu apa itu, tetapi seiring berjalannya waktu, disaat aku mulai mencintainya, aku menemukan kejanggalan-kejanggalan yang menuntunku kepada kebenaran dibalik rahasianya. He's not human. Well... Not anymore. The worst thing is that I'm in love with him. I'm in love with a vampire.