Engkau tak akan pernah menyangka ketika hatimu tercuri? Pernahkan kau menyadari jalur mana hingga hatimu tercuri? Dan, pernahkah engkau sadari, mungkin pencuri hati itu benar-benar kau harapkan kembali...
Begitu besar pertanyaan menyelimuti jiwamu ketika tercuri tanpa disadari, meskipun kamu berusaha memagari diri, akan tetapi sebahagian kecil hati telah dicuri, ia mencuri dengan lembut sekali...
Kemana pun engkau pergi berlari menghindar, masa lalu itu akan terus mengusik dan mengingatkan engkau kembali, seberapa jauh kenangan menusuk kedalam sanubari.
Sementara Sang Pencuri Hati asyik dengan kesibukannya, Ia pun senantiasa menunggumu disini, hingga saatnya Iman siap menanti, dan pastinya walaupun sisa keping hati Iman tetap ingin dibawa sampai mati.
Apakah Sylvi menyadari, Iman telah tercuri separuh hati ini, dan semakin hari tak bersisa semua tak tersadari seluruhnya tercuri.
Sang pencuri hati
Iman senantiasa menanti Engkau di sini,
Jika bukan di sini,
Iman tunggu hingga ke syurga Illahi.
Cinta dalam hati, sampai kapan itu akan bertahan? Memandangi, melihat, mendengar segala tentang
seorang yang kita cintai adalah sebuah kebahagiaan. Tapi bagaimana jika itu
hanya sebuah rasa terpendam?? Ya, Prilly Latuconsina, siswi disebuah sekolah ternama
yang tidak terlalu pintar dalam hal menghitung harus terjebak dengan perasaan
dalam hatinya. Tak hanya itu, sahabat yang ia sayangi pun tak disangka-sangka
juga telah menyakiti hatinya. Menyakiti???? Apakah kata itu pantas?? Bahkan
untuk seorang Prilly yang tak pernah mengatakan perasaannya pada siapapun. Lalu, apakah cinta
dalam hati itu akan tersampaikan??? Apakah takdir mempertemukan Prilly
dengan lelaki yang ia cintai sekian lama waktunya?? Bagaimana dengan sahabat
Prilly sendiri ??? Jika takdir benar-benar mempersatukan mereka, apakah mungkin cinta itu
masih ada??? Benarkah Prilly benar-benar mencintai lelaki yang sering sekali
mengatakan bahwa dirinya "BODOH"??