[unpublished] Manisnya hari yang ingin kusesap baru saja menyentuh ujung lidahku. Sama sekali belum menyentuh kerongkongan namun pahit dan panasnya kenangan pada bibir cangkir takdir memaksa lidahku menjadi seketika kebas dan tak berani menyesap lebih banyak lagi. Kesalahan masa lalu yang terus membayangiku, bahkan berusaha kubuang jauh kini datang kembali mengejarku yang memang selalu berlari menjauh. Kini ia ada di depanku, di depan mataku, memelukku. Apakah sudah saatnya aku berhenti berlari? Haruskah aku membalas pelukan kesalahan masa laluku dalam damai? •••••••♪♪•••••••• Pssst.. jangan jadi silent reader ya. tinggalkan jejak (vote / comment) sebagai apresiasi pada penulis. thanks dear this is my first story on wattpad hope you like it, and enjoy! === happy reading ===