Bagi Aphrodite, kehidupannya jauh dari menyenangkan. Ia selalu di-bully di mana pun. Dengan berat badan nyaris 65kg, tinggi kurang dari 150cm; kulit pucat dan wajah berjerawat, serta rambut keriting tak tertolong--Aphrodite tampak seperti makhluk dari negeri antah berantah.
Di tahun keduanya menjadi siswi SMA, ia harus pindah sekolah. Awalnya, Odite mengira ini ide yang baik. Alih-alih menyenangkan, sekolah barunya jauh lebih menyiksa. Ia dikunci di toilet, tidak bisa masuk klub drama--klub pengembangan diri yang paling diminatinya. Dan setiap hari makan siang dekat tong sampah--tempat anak-anak yang di-bully.
Di tengah kehidupan sosial yang begitu diskriminatif, Odite bertemu Ares. Lelaki yang jarang bicara namun memesona. Lelaki yang merangkulnya pertama kali ketika ia di-bully. Lelaki baik hati dan selalu memenangkan hatinya dengan cara yang tidak terduga.
Tetapi, mengapa Ares hanya datang ketika Odite di-bully? Dan sering menghilang tiba-tiba?
***
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Mengutip, memperbanyak, memindahkan sebagian atau seluruh isi cerita ini dalam bentuk apapun dapat dikenakan sanksi.
© Lulu Syifa Fauziah
Cover by @Nau2014 All Rights Reserved
Read more