Kategori: Semua umur
Kisah impian masa kecil seorang Arya, anak SD yang cerdas, berani dan sangat-sangat kreatif. Alam dan budaya adalah kegemarannya. Ia mencintai tari-tarian tradisional dan warisan leluhur bangsa ini. Tertarik mempelajari dunia dan isinya. Peta dunia, buku adalah sahabatnya. Ia banyak tahu tentang perkembangan dunia ini. Hampir setiap hari membaca berita-berita unik.
Impiannya adalah keluar dari jajaran pagar beton yang selama ini membatasi dunia luar, dengan dirinya. Ia ingin seperti Alya sahabatnya yang hidup di tengah alam yang luas. Bebas berlari ke sana ke mari. Bebas menikmati hangatnya matahari. Bebas menikmati udara segar.
Dapat bermain air dan mandi di sungai. Dapat menikmati indahnya bintang di malam hari. Dapat berteriak sepuas-puasnya. Dapat berteman dengan banyak teman. Dapat memanjat pohon, bermain sepak bola, bermain layang-layang seperti layaknya anak-anak lain yang tumbuh secara alami.
Semua pepohonan hilang ditebas, berganti dengan perumahan mewah. Gunung ditebas, merana, hilang kerindangannya, berganti bangunan-bangunan mewah.
Di mana anak-anak itu akan bermain, jika semua tempat ditanami bangunan yang takkan pernah memberikan napas buat bumi ini. Bumi makin sesak, terhimpit oleh keserakahan manusia.
Ia hanya ingin bebas dan tumbuh serasi dengan alam. Di mana ia bisa langsung menikmati buah dari pohonnya, bukan buah dari pasar yang sudah banyak menggunakan pengawet.
Masa kecil yang penuh keceriaan itu berlalu dan mereka terpisah. Mereka dipertemukan kembali ketika zaman telah berubah. Alya telah menjadi orang nomor satu, di ibu kota negara yang dijuluki seluruh dunia dengan sebutan Happy Land. Sebuah negeri yang menjadi impian Arya dan Alya di masa kecil.
Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya?
Tukang Daging Psikopat [Non kpop, No Edit] || SLOW UP
39 parts Ongoing
39 parts
Ongoing
Mimpi buruk seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun bernama Saka adalah saat ia menemani Ibunya belanja di pasar dan bertemu dengan seorang tukang daging yang sangat tampan. Awalnya ia pikir itu adalah anugerah, namun ia tak pernah meyangka bahwa keindahan wajah si tukang daging justru membawa musibah baginya yang malah masuk ke dalam perangkap obsesi si tukang daging bernama Ary.