Wanita dengan gaun putih itu kembali menyobek kertas yang sedang di gambarnya lalu melemparnya ke sembarang arah. Ia tertawa dengan memilin rambut coklatnya dan langsung menarik pena biru itu dari meja nya dan langsung melemparnya ke arah jendela. Daren menatapnya kaku. Ada genangan air di ekor matanya itu yang siap jatuh dari pelupuk matanya. Ia telah mengetahui kenyataan pahit itu. Wanita itu kembali menarik selembar kertas dan langsung menggambarnya dengan pensilnya. Darah menetes dari hidung mungilnya. Namun ia tertawa. Ia mengelap darah itu dengan gaun putihnya. Kini gaun itu tak sepenuhnya putih. Daren diam dengan mengepal tangannya. Kini air mata yang ia tahan sedari tadi mulai jatuh dari pelupuk matanya. Tidak ada cahaya di balik mata hijaunya yang indah itu. Ia benci keadaan ini. Tapi cinta nya pada wanita itu terlalu kuat. Ia menarik nafas nya panjang dan menghembuskannya lagi. Ia berjalan mendekati wanita itu. Ia tersenyum dan mulai mengakui cintainya dalam hati egoisnya. "Dia adalah Wessly wanita dengan Sarvant Syndrome nya. Dan aku mencintainya" - DarenAll Rights Reserved
1 part