"Kau lupa? Aku pernah mengatakan aku tidak akan menyentuhmu jika kau tidak mengingingkanku" Kiko menahan tangisnya yang sebentar lagi akan pecah. Pipi kirinya masih berdenyut akibat tamparan keras yang baru saja ia terima dari Ibunya. Setelah Ia memutuskan untuk menelpon Golf dan memintanya untuk bertemu "Kau tau? Kau begitu egois!" sekali lagi Golf menekan perkataannya. Sungguh. Bukan maksudnya untuk melukai hati Kiko, mana mungkin itu terjadi? Dia begitu mencintai perempuan itu. Dia hanya sedikit menguji. Kiko menunduk dalam-dalam. Tidak ada lagi yang bisa ia katakan, bahkan ia sudah tak mampu menatap mata yang selama ini mampu menenangkan jiwanya. Golf berbalik pergi. Langkahnya perlahan menjauh meninggalkan Kiko yang entah kenapa tak juga angkat bicara. Ia frustasi bukan main. "Golf" akhirnya Kiko mengelurkan suara Golf seketika berhenti. Menantikan apa selanjutnya yang akan Kiko katakan. "Peluk aku" "Ku mohon, peluk aku. Aku membutuhkanmu" DEG. Matanya membulat...