Setiap kali guratan senyum itu melengkung di wajahnya, satu dari ribuan dosa di pundakku seolah terkikis dengan apik layaknya air hujan yang mengikis kerikil-kerikil di tanah. Aku kehilangan diriku saat semua hal berhubungan dengannya. Atau barangkali inilah 'Aku' yang sebenarnya, sisi lain dari diriku yang baru aku ketahui. Aku, aku yang mencintainya. -Nirvana- Aku memintal tumpukan asa di balik dinginnya sunyi. Lalu dia datang dengan sekotak besar 'perlindungan' untuk dihadiahkan padaku, bagai kado natal yang ku tunggu dengan penuh harap bersama keangkuhan malam. Terimakasih Tuhan, sudah menciptakannya ke dunia. Dengan perlahan ia menggerus kelabunya gamang yang curang menjadi kilauan cahaya terang di hidupku. -Vanya-All Rights Reserved