Apa daya bila aku ialah seorang perempuan amnesia yang menganggap masa lalunya baru saja terjadi kemarin? Aku mencoba untuk menerima semua kenyataan. Impian ku menjadi seorang pianis pun hancur. Begitu juga jati diriku. Hancur. Berkeping-keping. Yang ku harapkan, waktu dapat mengumpulkan retakan hatiku yang telah tertinggal jauh di belakang, sehingga aku dapat membuka lembaran ceritaku. Yang baru.