Vanilla Almond

" Mocca, aku merindukanmu "

Dentingan kerang - kerang kecil yang senantiasa menghiasi sunyi toko itu, ketika daun pintu tak sengaja menyentuhnya sedari hendak terbuka dan tertutup.Layaknya pagi hari biasanya, gadis itu melangkah keluar toko bunga pak Amar untuk membeli setangkai bunga hidup. Kali ini ia memilih sunflower. Bunga kuning dengan keindahan yang mencolok membuat bunga itu tampak segar dan bahagia.Namun lain halnya dengan gadis yang senantiasa memegang tangkai bunga itu malah dengan sejuta ekspresi pilu. Cahaya matanya redup seperti biasanya. Bahkan eloknya bunga matahari itu, seakan tak berarti karena tak dapat menerangi cahaya dimatanya.
Ia belum melangkah. Hanya berdiri diatas ubin teras toko yang tampak retak dimakan massa. Pagi itu terdengar sunyi. Tak banyak kendaraan lalu lalang. Tak terlihat anak - anak berkeliaran sambil tertawa. Ia menghelas nafas. menengadahkan wajahnya keangkasa yang diselimuti awan mendung. Baginya, mendungkah hari atau cerahkah hari... sama saja. Tak berarti. Yang iya tau kini, hanya dua hal, luka dan air mata.