Trella mencintai kopi, sama seperti Ayah dan berbeda dengan Bunda yang menggemari jahitan. Ia pernah di patahkan oleh Ayah, ditinggal tanpa pamit dan menghilang tanpa jejak. Ia pernah dikecewakan oleh Bunda, dibohongi dan dibuat menjadi perempuan naif. Ia pernah di hancurkan oleh El, di khianati dan dibuat hancur sehancur-hancurnya. Lalu, apakah hatinya tetap baik-baik saja? Bisakah ia mencintai sesuatu disaat hatinya sudah sepatah itu?