Tatapan langit menghakimiku yang kini berdiri tegap menantang deru angin yang menerpa tubuhku. Bulan dan bintang menjadi saksi betapa kini aku merasa terbebani. Pejaman mata ku saat ini benar-benar memberikan ku sebuah pukulan telak. Terlalu bodoh. Aku dengan mudahnya melakukan hal bodoh itu. Nafasku berat dan sesak. Kini dirimu tak lagi disampingku. Satu tempat kini kosong. Hanya udara yang akan menempatinya. Jika ku ingat lagi, mungkin embun itu akan terbentuk. Bisakah aku menghentikan waktu. Aku ingin bertemu denganmu. Aku tidak ingin berpisah denganmu. Aku tidak ingin sendiri. Kakiku gemetar. Di ujung untaian besi panjang ini aku menapakinya. Angin yang kencang mulai menerpaku. Kilatan lampu lalu lalang kendaraan seperti lampu sorot yang mengarah padaku. Teriakan beberapa orang mulai ku dengar. Tidak. Aku tidak ingin menghentikan ide gila ini. Aku ingin bertemu denganmu. Aku tahu kau pasti sendirian. Begitu pun diriku. Satu kakiku mulai menapaki udara kosong. Hanya tinggal satu langkah aku akan bertemu denganmu. Tubuhku kini goyah. Hatiku mulai lemah. Kakiku mulai tak mampu menopang. Hembusan angin berikutnya, aku terjatuh kedalam aliran yang mendingin. Byyuuurrrrrr Suara itu memecah isi kepalaku. Dingin mulai menusuk. Aku merasakan kehadiranmu. Kemarilah. Dan bertemu denganku.All Rights Reserved
1 part