Aku membalas tatapannya yang tajam itu. Tapi kali ini sangat sarat dengan perhatian di sinar matanya. Kemana sorot mata yang biasanya ketus setiap kali melihatku? Aku menggelengkan kepalaku dengan ragu lalu mencoba menarik diriku dari tubuh Sehun. Kai menurunkan tinjunya dengan segera dan langsung menarik tanganku meninggalkan tempat itu dan Sehun sendirian disana. Kai membawaku ke tempat yang sepi, tepatnya jauh dari tenda yang kami tempati di belakang panggung tadi. Kai mendorongku hingga tubuhku menempel pada tembok dan dia meletakkan kedua tangannya di bahuku. Air mukanya tidak bisa ditebak. Namun terlihat bawa dia sedang marah.