Sungguh tragis tragedi di kampung Manggana yang terpencil di pedalaman Kalimantan Barat.
"Sebulan yang lalu anak pak Solai, si Rumi tewas bersimbah darah," kata Somali pada Roman.
"Hari ini Mitia anak gadis bu Gayam, bulan depan siapa lagi?" Roman khawati atas kejadian akhir-akhir ini.
Setiap bulan selalu jatuh korban, terutama anak gadis yang berumur 17 tahun.
Roman tak ingin berlanjut karena dia juga punya anak gadis yang masih belia. Hari itu juga dia memutuskan mencari bantuan.
Panglima burung Dampu Anak Dalam adalah tetua suku Dayak Iban yang paling disegani, tapi sulit untuk dicari keberadaannya.
Hanya keberuntunganlah yang bisa mempertemukan Roman pada beliau.
"Apak ... bantulah anakmu ini," hibah Roman pada sang panglima, ketika suatu siang di tengah hutan perbatasan kampung Manggana.
"Aku memang akan mencoba menaklukan iblis itu" Kata panglima itu dengan suara datar.
"Terimah kasih, Apak ... karena ini sudah meresahkan kampung Mangg
Bagaimana seandainya tahun ini adalah giliranmu menjadi tumbal pesugihan ayah kandungmu sendiri?
"Sudah tiba waktunya sang iblis menagih darah perawan keturunan bapakmu. Satu-satunya cara agar adikmu bisa selamat, nikahkan dia."
-Hartati Mayangkusumo-
"Bagaimanapun caranya, nyawa adikku harus selamat!"
-Abyas Kandra Prakoso-
"Pernikahan ini hanya untuk menyelamatkanku saja, kan? Tidak lebih."
-Zerina Adisty Prakoso-
"Dengan kamu hidup, kamu sudah menyelamatkan banyak orang."
-Gavin Aksa Pradipta-
Satu-satunya orang yang bisa Aby percaya untuk menjaga adik kandungnya hanyalah Gavin Aksa Pradipta. Selain karena pria itu adalah sahabat semasa kuliahnya, Gavin memiliki mata ketiga yang tidak semua orang memilikinya. Hanya saja, kata 'menjaga' di sini mempunyai maksud dan arti yang luas. Salah satunya dengan menikahi Zerina Adisty Prakoso.
Namun, apakah benar pernikahan siri tanpa sepengetahuan keluarga besar ini bisa menyelamatkan Zeze dari ambang kematiannya?
28/02/25
Indigo Universe