Aku Laras, siswi SMA negeri di daerah kecamatan rumah ku. Baru saja aku naik kelas. Well, sekarang aku kelas 11 atau kelas 2 SMA. Semua tetap sama di tahun ajaran baru ini. Masuk pagi, pulang sore, duduk di pendopo bersama teman sekelasku, dan berbincang layaknya remaja perempuan seumuranku.
"Gaakan ada php, kalau ceweknya ga ke pd-an" katanya.
Telingaku tak sengaja mendengar kalimat tersebut dari 2 anak laki-laki yang jalan di belakangku ketika menuju kelas tadi pagi. Kalau gasalah yang ngomong itu..namanya Rio dan Faris. Rio, siswa eksis karena menjadi anggota pemain futsal inti di sekolah. Badannya tinggi, matanya sipit, kulitnya agak coklat, dan rambutnya selalu diberi pomade. Sedangkan Faris, siswa yang ga banyak di kenal orang, tetapi dia mengenal banyak orang, khususnya perempuan.
"Emangnya cewek ke-pdan itu lebih beresiko di-phpin sama cowok ya?", kata ku membuka percakapan di kantin bersama teman dekat sekaligus teman sekelasku, Dina dan Sasha.
"Jangan bilang lo lagi baper nih ke cowok. Lo kenapa, Ras? Tumben ngomongin cowok. Biasanya paling anti banget tuh kalau gue sama Dina lagi curhat tentang cowok.", Sasha menjawab.
"Jangan gitu, Sa. Siapa tau temen lo yang ini udah mau buka hatinya lagi sejak..sejak apa tuh waktu dia di duain, hahahaha", kata Dina meledek.
"Apaansih, engga. Suka ngaco kalau ngomong. Eh iya, kita ada rapat angkatan ya buat pensi? Kan, tahun ini kita yang pegang."
"Oh iya, jam setengah 3 abis ashar kumpul di aula lama katanya."
"Yah, ga aula baru aja?", Dina merengek.
"Ih, gue tau apaansih soal ginian. Niat juga engga."
"Kebiasaan, ribut mulu. Udah ah gue mau balik ke kelas. Yang terakir duduk.......bayar!!", kata ku meleraikan mereka.
Kita bertiga lari menuju arah kelas dan melanjutkan belajar hinggal bel pulang berbunyi.
Affan Adry x Afaf Adra
'Dia adalah amanah yang akan aku jaga sehingga akhir hayat.'
Afaf Adra binti Mohd Azhar.
Seorang gadis yang bertubuh berisi dan mempunyai gummy smile. Dan penampilannya juga tidak menarik. Dalam diam dia menyukai seorang lelaki yang dia temui di cafe kesukakaanya. Kerana rasa tidak layak dan dia sedar dia sangat jauh dari type lelaki itu, dia hanya meluahkan isi hatinya dalam diari miliknya.
'Saya sukakan awak. Tapi, mustahil untuk awak suka orang macam saya. Saya ni tak cantik.'
'Fii Amanillah the guy I odore the most'
Affan Adry bin Mohd Fathi.
Berkulit hitam manis. Matanya hitam pekat yang mendebarkan bagi yang melihat. Seorang barista dan dalam diam dia juga menyimpan perasaan pada gadis yang selalu mengunjungi cafe miliknya. Di saat hati mula yakin, dia ingin melamar gadis itu ketika ulang tahun kelahirannya.
'Cik Adra, beri peluang pada saya untuk bahagiakan awak sebagai suami awak, boleh.' - (Fa)
Namun satu kejadian tidak menduga terjadi mereka terpisah. Beberapa tahun berlalu, takdir menemukan mereka semula.
'Fi hifzillah fi amanillah'
- saya tinggalkan awak dalam jagaan DIA,
Semoga DIA temukan kita tepat dengan caraNya [Fa]