N E V E R

Happily Ever After. Semua orang selalu berpendapat seperti itu. Bertemu dia yang dicinta, sakit hati, berdamai, dan hidup bahagia selamanya. Bagiku tidak. Aku tidak pernah merasakan itu. Yang aku rasakan hanya sakit, sakit, dan sakit. Seperti aku memang tercipta untuk disakiti.

Aku menyerah. Aku menangis. Dan berfikir tidak ada kehidupan seperti itu. Itu hanya dongeng. Itu hanya kisah klise.

Sampai aku bertemu denganmu. Ruang kosong dalam jiwaku ingin dirimu. Berharap pada bintang dilangit untuk dirimu. Dan mulai berharap akan ada kisah bahagia ku denganmu nanti.

Katakan saja aku bodoh. Naif. Apapun. Tapi cinta ini bekerja tidak pada logikaku. Dia memeluk hatiku. Menyanyikan lagi cinta untukku. Dan jantungku berdegub. Seolah dulu aku sudah mati. Seolah dulu aku tidak bernyawa.

Kenapa aku harus jatuh cinta? Kenapa harus lagi? Harusnya aku sadar tidak ada bahagia untukku. Tidak ada.