Aku dan kamu. Kita. Bagaikan magnet. Saling bertolak belakang tetapi dapat bersatu. Tanpamu, aku bagaikan mawar tak berbunga. Indah di kata, buruk dilihat. Kau satu-satunya alasanku untuk tetap hidup. Demi memberikanmu sedikit kenangan sebelum kita sama-sama pergi menghadap Sang Pencipta. Ingatlah selalu. Ketika kita bersama-sama mengucapkannya, janji itu. Walau pun hanya diucapkan oleh dua bocah polos yang tak tau apa-apa. Tapi, andaikan hari itu tak ada, mungkinkah aku akan tetap bertahan hingga detik ini?