Before We Were Strangers

Untuk Cat Woman-ku tersayang,

Apa kau masih mengingatku?
Kita bertemu sepuluh tahun yang lalu, sewaktu berumur enam belas tahun. Kau, dengan kostum Cat Womanmu, menudingku bunuh diri hanya karena aku berdiri di ujung karang. Aku sangat membencimu pagi itu, tapi entah bagaimana kau menjadi sahabatku selama empat tahun setelahnya.

Mungkin karena kau membuatku tertawa, atau karena kau sangat cantik, atau mungkin karena kau mewarnai hidupku dengan cara yang tak pernah dilakukan siapa pun, aku jatuh cinta padamu. Sepuluh tahun yang lalu, kau berarti segalanya bagiku.
Kukira aku juga berarti bagimu.
Aku salah.

Aku tidak menyalahkanmu atas semua yang terjadi karena tidak sepenuhnya salahmu. Aku juga menghancurkan persahabatan kita.

Kuharap aku bisa memutar waktu ke delapan tahun yang lalu supaya aku tidak menceraikanmu. Mungkin kalau semuanya berbeda, kini kita sedang tertawa bersama seperti yang selalu kita lakukan dulu. Alih-alih kini kau dan aku tidak lebih dari dua orang asing.

Aku tak pernah melihatmu lagi selama bertahun-tahun sampai Kamis lalu. Kau duduk di sebuah taksi, tengah mengetikkan sesuatu di laptopmu. Aku berada di mobil tepat di samping taksimu, tapi aku baru menoleh kearahmu ketika lampu berubah hijau. Aku menjeritkan namamu, bahkan langsung tancap gas mengejar taksi itu, tapi lalu lintas menelanmu. Aku kehilangan dirimu. Lagi.

Mungkin tindakanku gila, menulis di koran seperti ini. Tapi aku tak tahu bagaimana mengontakmu lagi. Kau mungkin takkan pernah membaca kolom ini. Tapi siapa tahu kau membacanya, aku hanya ingin bilang bahwa aku sangat merindukanmu, Kitten. Aku menyesal atas apa yang terjadi pada kita. Dan aku menyayangimu. Kita mungkin sudah menikah dengan orang lain, tapi aku selalu menyayangimu, apapun yang terjadi.

Jadi bila kau membaca ini, maukah kau meneleponku? Mungkin kita bisa mengobrol dan kembali menjalin persahabatan yang sudah gugur sejak enam tahun yang lalu?

Dari pria yang selalu memikirkanmu,
Wes