Mia tak punya alasan lain untuk mencintai Arka. Sejak ditemukan Arka dalam keadaan menggenaskan lima belas tahun lalu, hati Mia seolah tertambat pada Arka seorang. Pahlawan kecilnya, yang mengulurkan tangan di saat ia ketakutan, menberinya sepotong kue di saat kelaparan, dan terlebih di atas segalanya, Arka lah yang membawanya menemukan keluarga barunya. Namun sayang, tahun-tahun kebersamaan mereka hanya dihabiskan Mia sebagai pengagum. Mengangumi Arka tanpa berani mengatakannya. Cukuplah menjadi seorang sahabat dan kakak yang lebih tua dua bulan dari Arka. Disaat Arka mulai menemukan tambatan hatinya, mampukah Mia menahan perasaannya? Mampukah Mia berpura-pura bahagia lagi? Atau mungkin malah berpaling, melupakan Arka dan mencari yang lain.