Perlahan kau merubah semuanya. Aku seperti kekasih yang merindukanmu dalam ketakutan. Memanggil namamu dalam keterpaksaan. Mencari kabarmu di setiap lekukkan firasat yang aku sendiri merasa semua tak sedang baik baik saja. Sekilas penantianku terasa hina, dengan perselingkuhan sederhanamu. Betapa rapuhnya aku ketika waktu berceloteh bahwa tak hanya aku yang menjadi pemeran utama dihatimu tapi juga dia. Bahkan kau pula yang membeberkan perselingkuhanmu yang tak masuk akal ini, sebab perlakuan lembutmu menguatkan hatiku untuk mempercayaimu sepenuhnya. Salah dibagian mana aku mencintaimu ? Kurang dibagian apa perhatianku ? Inikah hadiah yang kuterima dari setiap kesetiaan yang kau butuhkan ? Dan akhirnya semua percuma, dengannya pula kau bermain cinta. Betapa tidak logikanya , kesetiaanku malah berujung senjata untuk diriku sendiri. Betapa tidak dibutuhkan aku sekarang, hingga aku kau campakkan! Betapa samarnya aku hingga kau lepaskan, padahal semua kesalahanmu slalu kumaafkan. Bahk