Bertemu dengannya adalah bencana terburuk dalam hidupku, tapi ada saatnya aku sangat merindukan wajahnya yang datar, serta kalimatnya yang begitu kasar itu. Tapi kenapa aku harus memilih dia? Ada seorang Malaikat yang selalu melindungiku darinya, dan aku layak merindukannya untuk selalu bersamaku. Ya ... Tapi kenapa saat si Malaikat itu ada di dekatku aku masih menginginkan si Bencana itu ada juga di sampingku? Apa aku mulai menyukainya? Atau ini sebatas rasa simpati padanya yang memang tidak mengenal cinta?